Rabu, 25 November 2015

Menyongsong Masa Depan Anak Tasikmalaya: Langkah Bersama Menuju Perlindungan Nyata

Pagi itu, udara Kota Tasikmalaya terasa sejuk saat saya dan tim bersiap menuju Balai Kota. Ada pertemuan penting yang telah dijadwalkan—sebuah diskusi strategis dengan orang nomor satu di Kota Tasikmalaya, Drs. H. Budi Budiman, Wali Kota periode 2012-2017. Kami, tim dari Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Tasikmalaya, datang dengan satu misi: membahas Grand Desain Perlindungan Anak di kota ini.


Di tengah kesibukan pemerintahan, pertemuan kami dijadwalkan pukul 10 pagi. Namun, sesampainya di kantor wali kota, kami diberitahu bahwa beliau masih menghadiri sebuah acara. Waktu berjalan lambat saat kami menunggu di ruang sekretariat, tetapi semangat kami tetap menyala. Perlindungan anak adalah isu yang tak bisa ditunda, dan kami siap memperjuangkannya.


Pukul 10.30, Wali Kota akhirnya tiba dan dengan ramah mempersilakan kami masuk ke ruangannya. Diskusi dimulai dengan pemaparan kondisi anak-anak di Kota Tasikmalaya yang semakin hari semakin kompleks. Data yang kami bawa menunjukkan betapa seriusnya berbagai permasalahan, mulai dari eksploitasi anak, kekerasan, hingga dampak negatif teknologi dan tontonan bebas yang merusak moral generasi muda.


Wajah Wali Kota tampak serius ketika mendengar berbagai kasus yang kami paparkan. Ada rasa terkejut di matanya, seakan tak menyangka bahwa di kotanya sendiri, begitu banyak anak yang menghadapi ancaman terhadap hak dan masa depan mereka. Saya, sebagai bagian dari tim yang fokus pada bidang preventif dan cybercrime, menjelaskan bagaimana teknologi informasi, jika tidak dikendalikan dengan baik, bisa menjadi pisau bermata dua. Gawai dan internet bukan sekadar alat bantu, tapi bisa menjadi ancaman jika tidak diawasi dengan bijak.


Teman-teman lain dari KPAD turut memperkuat argumen dengan data konkret dari advokasi kasus-kasus yang telah kami tangani. Kami ingin menegaskan bahwa perlindungan anak bukan hanya tugas satu pihak, tetapi tanggung jawab kolektif—dari pemerintah, masyarakat, orang tua, hingga seluruh elemen kota. Wali Kota mendengarkan dengan seksama, menyadari bahwa ini adalah PR besar yang harus segera diselesaikan.


Sebagai pemimpin daerah, komitmen Wali Kota sangat dinantikan. Kami ingin memastikan bahwa janji dan kebijakan yang dibuat benar-benar berpihak pada perlindungan anak. Tidak hanya sekadar wacana, tetapi harus diimplementasikan dalam bentuk kebijakan yang konkret, seperti penguatan regulasi, edukasi bagi orang tua, serta sistem perlindungan yang lebih tangguh.


Kami pulang dengan harapan besar. Kami akan terus mengawal kebijakan dan langkah-langkah pemerintah dalam upaya menjadikan Tasikmalaya sebagai kota yang ramah anak, kota yang benar-benar peduli terhadap generasi emasnya.


Langkah ini mungkin baru permulaan, tetapi perjuangan untuk anak-anak Tasikmalaya tak akan pernah berhenti.

Related Posts

Menyongsong Masa Depan Anak Tasikmalaya: Langkah Bersama Menuju Perlindungan Nyata
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.