Senin, 12 Januari 2015

EVALUASI REKRUITMEN CPNS 2015

Berita ini diposting oleh initasik.com, PMII advokasi sistem Rekrutmen CPNS di Kota Tasikmalaya. Berita selengkapnya ada disini : http://www.initasik.com/peristiwa/read/440/pmii-persoalkan-test-cpns.html

Kota | Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya memersoalkan test CPNS yang berlangsung di kota ini. Mereka menilai ada kecurangan yang terjadi selama proses penerimaan calon abdi negara tersebut.

"Kami punya bukti tertulis," ujar Ketua Umum PMII Kota Tasikmalaya, Ajat Sudrajat, dalam orasinya di bale kota, Selasa, 13 Januari 2015. Ia bersama sekitar 30 aktivis PMII lainnya berujuk rasa hingga ke dalam bale kota. Mereka merangsek hingga ke pintu ruang kerja wali kota untuk bertemu orang nomor satu di kota ini. Namun, orang yang dicari tidak ada di tempat.

Bukti tersebut, sambung Ajat, berasal dari peserta CPNS yang dinyatakan gagal. Padahal, persyaratan sudah dipenuhi dan nilainya terbilang tinggi. Namun, peserta berinisial AS dengan nomor 6178-3-001505 itu telah dikabari kalah oleh peserta lain yang passing grade-nya lebih kecil.

Terkait hal itu, ia mengaku sudah meminta penjelasan kepada pemerintah, namun tidak memuaskan. "Kami merasa yakin benar dalam hal ini, tapi tidak ada kejelasan dari pemerintah. Alasan pemkot tidak begitu jelas dan tidak dibarengi bukti-bukti," tuturnya.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Tasikmalaya, Kuswa Wardana, menampik jika seleksi CPNS dikatakatan terjadi kecurangan. Menurutnya, sejak awal sampai pengumuman dilakukan secara terbuka. �

"Jika memang kami dituduh melakukan kecurangan, silakan laporkan. Kita terbuka. Tunjukkan kecurangannya di mana. Silakan buktikan kalau ada nepotisme. Anak Pak sekda kota saja tidak lulus," paparnya.

Menurutnya, jika peserta AS yang dimaksud Ajat sama dengan data yang dimiliki BKD, duduk persoalannya sudah jelas. AS melamar untuk tiga formasi. Pilihan pertamanya adalah guru agama Islam, disusul auditor dan perencana.

"Dia (AS) tidak memenuhi syarat administrasi untuk formasi guru agama Islam, karena tidak mempunyai sertifikat tenaga pendidik. Tapi dia ikut test untuk formasi auditor, dan nilainya di atas rata-rata. Namun, dia tetap dinyatakan tidak lulus, karena ada peserta lain yang memilih formasi auditor sebagai pilihan pertama, dan nilainya masuk juga. Itu sudah ketentuan pusat," terang Kuswa. initasik.com|ashani

Related Posts

EVALUASI REKRUITMEN CPNS 2015
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.

0 Comments